Rabu, 03 September 2008

Manfaat Ikan Teri Di Tambak

Ikan teri hudup di air asin seperti di laut, di pertambakan, muara laut, teri memakan udang atau hewan air yang masih kecil. selebihnya teri yang hidup di tambak, ikan teri menjaga ekosistem air yang diam di tambak. tidak hanya itu teri sangat bagus di konsumsi oleh manusia selain rasanya enak. teri juga mencegah timbulnya osteoporosis bagi yang mengkonsumsinya. nah masih menyepelekan ikan teri? teri hidup di tambak bukan petaninya yang memasang bibit teri melaikan ikan itu sendiri yang masuk dari laut ketambak waktu air pasang masuk ketambak. dulu di tambak bokap teri tidak di ambil karena masih banyak ikan - ikan yang lain seperti mujaer, bandeng, udang. tapi sekarang teri banyak di jual di pasar pasar.


Kamis, 08 Mei 2008

Ikan Pemakan Udang

(Bloso) sebutan para petani tambak, ikan bloso ini hidup di tambak dan di muara-muara laut, panjangnya sekitar 15-20 cm warnanya kuning ke emasan, bloso bisa hidup di air asin maupun di air tawar, ikan bloso sebetulnya hama bagi para petani dikarenakan ikan ini memakan atau memangsa udang-udang kecil atau dewasa yang hidup di tambak termasuk udang windu. udang yang pergerakannya lemah didalam air akan terus diburu oleh ikan seperti ini. bloso bisa memakan udang windu 3 kali dalam sehari udang kecil ataupun udang dewasa. bayangkan setiap hari seperti itu apa tidak habis udang yang di budidaya para petambak. ikan ini bisa masuk ketambak dengan mudah tampa disadari oleh petani, jadi cara menanggulangi supaya ikan ini tidak masuk kedalam tambak maka setiap kali air pasang yang dari laut masuk harus disaring dengan jaring dengan begitu sampah dari laut atau ikan yang dari laut tidak akan masuk kedalam tambak, dengan begitu hama udang berkurang.

Selasa, 06 Mei 2008

Kepiting Bakau

Sebelum banyak berdirinya perusahaan /pabrik-pabrik di pasuruan dan sebelum tercemarnya air laut dengan limbah pabrik kuran lebih pada tahun 1996, waktu aku masih kecil sangat mudah mencari kepiting bakau di pertambakan petani pada malam hari, hanya bermodal senter untuk menerangi gelapnya jalan di tambak dan semacam jaring untuk menangkap kepiting, kepiting ini tidak hanya hidup di hutan bakau tapi juga bisa hidup di tambak-tambak para petani. para petani pun sering mengelilingi tambaknya pada malam hari untuk mencari kepiting ini karena harganya lumayan mahal dan mengurangi kerusakan pada tanggul tambak, kepiting ini mencari makan atau mangsanya saat malam hari tibam, kepiting ini makanan atau mangsanya apa saja yang hidup di tambak kecuali hewan yang berkulit keras. sampai-sampai ular pun jadi santapan kalau tidak hati-hati mecari mangsa. kepiting ini bisa hidup di air dan didarat tapi tetep ekosistemnya di air jadi kalau lama di darat kepiting ini akan mati juga. kepiting ini manfaatnya sebagai simbol para petani untuk mengetahui udang windu yang di dudidayanya mati atau tidak sebab kepiting ini sangat sensitif terhadap air yang berkualitas buruk, jadi jika ada petani yang menemukan kepiting yang terdampar di tanggul tambak atau mati lebih dari tiga kepiting tidak diragukan lagi udang - udang yang dibudidayakan di tambak sudah mati semua dan tidak ada sisa satu pun yang hidup sama sekali. sekarang pun sangat sulit mencari kepiting ini di tambak-tambak dikarenakan air dari laut semakin hari semakin kualitasnya buruk. para petani tambak pun pada situasi dan kondisi saat ini banyak yang gigit jari dikarena hasil panennya hampir setiap kali gagal seharusnya pemerintah lebih tegas menanggulangi pencemaran limbah yang di buang kelaut dari pabrik - pabrik yang tidak bertanggung jawab. apalagi dengan terjadinya lumpur lapindo yang di buang ke sungai porong para petani tambak di Bangil tidak bisa berbuat banyak untuk menaggulangi kadaan seperti ini.

Senin, 05 Mei 2008

Hasil Tambak

Hasil tambak bukan dari ikan bandeng sama udang windu saja. tetapi masih banyak ikan-ikan / udang-udang yang lainnya yang petani tambak tidak repot menaruh bibit di tambaknya. contohnya udang (Weros) itu sebutan orang petani tambak, sebetulnya masih banyak ikan - ikan dan udang-udang kecil lainnya, udang atau ikan yang masuk ke tambak dari laut pada saat waktu air pasang yang masuk ke pertambakan petani. dari situlah udang - udang bisa besar di tambak. alhasil 2 bulan berikutnya para petani bisa mengambilnya yaitu dengan alat atau semacam perangkap yang terbuat dari bambu dan di bentuk seperti sangkar burung, itu disebut (perayang), dan tingginya kurang lebih 1 meter atau lebih.


(Perayang) mempunyai satu pintu masuk dan tidak ada pintu keluar, dengan begitu udan-udang / ikan-ikan yang masuk tidak bisa keluar kembali. aneh ya,,, tapi faktanya ada??? coba kita pikir dengan logika kenapa ikan+udang tertarik masuk ke perayang padahal cuma bambu dan tidak diberi pakan di dalamnya.. saya juga masih bingun kepikiran.???
perayang di pasang pada waktu sore hari seperti pada gambar di atas dan di beri lampu ublek atau lentera yang terbuat dari api kecil yang di taruh di atasnya perayang untuk menerangi pada malam hari. ke esokan harinya para petani tambak mengambil ikan+udang yang terperangkap di dalamnya,
hasilnyapun lumayan para petani rata-rata bisa mendapat 3 kilo gram udang weros, perkilonya 15 ribu di jual di pengepul pengepul pembeli udang, dalam waktu 1 bulan para petani bisa menikmatin hasil itu. jadi kesipmpulannya udang + ikan tertarik masuk ke perayang di karenakan pada malam hari ikan + udang keluyuran cari makan, ikan + udang suka mencari makan di tempat yang terang karena bisa menangkap makanannya dengan mudah. jadi tidak salah para petani mengasih lampu diatas perayang itu, udang + ikan pun masuk dikarenakan udang+ikan bisa melihat makanan makanannya terlihat jelas.


Minggu, 20 April 2008

Pakan Ikan Tambak

Pakan ikan - ikan di tambak sebetulnya sangat mudah di dapat dan di cari. budidaya ikan di tambak tidak perlu repot beli pakan ikan contohnya (por pakan ikan) yang buatan pabrik atau sejenisnya, pakan ikan yang sejenis por itu sesungguhnya malah membuat air tambak bertambah keruh dan kualitas airnya tidak bagus, semakin lama airnya tidak di ganti bisa membuat ikan mati. Jadi pakan yang baik adalah rumput yang tumbuh di tanggul - tanggul tambak itu sendiri atau tumbuhan rumput yang tumbuh di air tambak itu sendiri. Tambak yang di tumbuhin rumput air tidak usah memberi pakan lagi bagi ikannya karena dengan rumput itu sendiri ikan sudah bisa makan dan bagus manfaatnya di tambah dengan air tambaknya juga tetap terjaga kualitasnya. tambak yang tidak di tumbuhin rumput air bisa mengambil dari rumput yang tumbuh di tanggul-tanggul tambak, caranya tinggal memotong rumput-rumput yang tumbuh di tanggul-tanggul tambak setelah banyak di ikat dengan tali supaya rapi lalu di buang ketambak, rumput yang membusuk di air itu menjadi santapan ikan-ikan dan udang. alhasil budidaya tambaknya bisa memper cepet panen. selamat mencoba???

Minggu, 13 April 2008

Tambak JEBOL

Terjadinya air pasang dari laut hektaran tambak jebol sabtu 20 Maret 2008
Didaerah pesisir pantai Pasuruan-Bangil hektaran tambak jebol di akibatkan oleh besarnya air pasang dari laut. Ratusan petambak gagal panen hanya dalam semalam, kerugian dicapai jutaan rupiah semua dirasakan para petambak, tambak yang mau panen ikannya keluar ikut banjir. kata Toni penambak di daerah Bangil, banjir yang terjadi saat ini yang paling besar, karena di sebabkan terjadinya hujan lebat mengakibatkan banjir dan ditambah dengan air pasang dari laut. semua tambak yang berada di Raci Bangil yang dekat dengan laut tenggelam. Para petambak hanya bisa mengeluh saat tambaknya tenggelam oleh air pasang, disampaing modal untuk membeli bitit ikan + udang tidak murah yang di sebut (nener) dan penghasilan yang di tunggu - tunggu dalam 3 bulan lenyap semalam.

Jumat, 11 April 2008

Pohon Bakau

Pohon bakau sesungguhnya sangat penting yang tumbuh di tambak atau di tanggul - tanggul tambak, fungsinya pohon bakau untuk memperkuat tanggul-tanggul tambak bila terjadi banjir, tambak yang jebol pada saat air pasang dari laut datang kebanyakan tanggul tambaknya tidak ada pepohonan sama sekali, akar pohon bakau yang serabut bisa memperkuat tanggul dan memper hambat kebocoran yang ditimbulkan oleh kepiting. Kebocoran tambak yang disebabkan oleh kepiting yang hidup di tanggul-tanggul tambak mempercepat terjadinya jebol bila banjir. Jangan berfikir dengan tanggul besarkan dan tinggi maka tambak terbebas dari jebol pada saat air pasang dari laut.

Kamis, 10 April 2008

Ikan udang Mati

Di daerah pertambakan di pesisir pasuruan dan Bangil lagi-lagi di kejut kan oleh penyakit ikan dan udang. Rata-rata petambak di daerah ini gagal panen hasil budidayanya, di samping cuaca memburuk di saat ini sering terjadi banjir, terjadinya banjir akibat dari hujan yang lebat mengalir kesungai sesampai di muara laut berhenti karena di hadang air pasang dari laut, akibatnya terjadilah banjir. Parapetambak tidak bisa berbuat banyak dengan kadaan seperti ini mereka harus pasrah mengikuti kehendak alam, air yang keruh penuh limbah pabrik dan limba rumah tangga itu masuk kedalam tambak membuat ikan + udang mati disebabkan oleh air yang tidak berkualitas baik.

Senin, 18 Februari 2008

TAMBAK UNTUK BUDI DAYA RUMPUT LAUT

Haktaran tambak yang luas sudah lama di terlantarkan oleh pemiliknya. Beberapa petak sengaja dibiarkan oleh pemiliknya. Ada yang sudah mengering, ada pula yang masih tergenang air payau seadanya. tambak-tambak itu memang tampak menganggur alias tidak difungsikan lagi. "Kami sudah tak kuat lagi. Modal usaha kami sudah ludes. Setiap kami membudidayakan udang, selalu gagal panen," Orang tua ku, petambak di Desa Bangil, Pasuruan. selalu gagal panen Karena itu, dari pada merugi terus maka kini ia tak mau untuk membudidayakan udang di tambaknya. Hal serupa juga dialami petambak-petambak lainnya. Tiga tahun lalu, ketika orang tua ku mulai membuka usaha tambaknya itu, secercah harapan menghampirinya. Bukan apa-apa pada setiap panen udang windu ia selalu untung besar. Kesuksesan ini lalu diikuti petambak lainnya. Jadilah, lahan /alas bakau yang nganggur tidak ada pemiliknya disulap menjadi tambak. Bukan hanya itu saja, pohon mangrove pun sering ditebang dikonversi menjadi lahan tambak. Pantai yang tadinya rimbun dan subur oleh lebatnya pohon bakau dll berubah menjadi gundul.

Udang, kepiting, dan aneka jenis ikan yang hidup di sela-sela akar mangrove juga menghilang. "Dulu ketika hutan bakau masih tumbuh, saya mudah mencari kepiting dan udang. Kini, sudah sangat sulit," Tanpa disadari dari sinilah malapetaka bermula. Udang windu yang tadinya menguntungkan petambak tiba-tiba terserang penyakit mematikan. Para petani tambak yang mau panen terpaksa gigit jari. Hanya dalam sekejap, udang yang sakit itu menjadi santapan ikan-ikan lainnya. Begitu seterusnya, sampai akhirnya, tak ada lagi udang yang tersisa di tambak. setelah di usut usut, aneka penyakit itu berasal dari pengelolaan lingkungan yang buruk. Artinya, air laut yang tadinya mengalir berkualitas baik berubah total menjadi buruk lantaran sudah tercemar berbagai limbah baik dari rumah tangga maupun industri. Selain itu, desain tambaknya juga tak ramah lingkungan. Artinya, antara saluran pemasukan dan pembuangan (drainase) air dibuat dalam satu pintu. Akibatnya, sisa-sisa pakan dan kotoran lainnya terus mengendap di dasar tambak dan tak bisa dibuang ke luar tambak. kondisi tambak yang seperti ini yang mudah terserang penyakit," seharusnya selalu membuat saluran pemasukan dan pembuangan yang berbeda seperti tambak di Thailand. Jadi, setiap tambak memiliki dua saluran air," ungkap cak toni. Hasilnya, produktivitas udang dari hasil budi daya tambak di Thailand jauh lebih tinggi ketimbang di Indonesia. Buruknya kondisi lingkungan dan desain tambak yang tak ramah lingkungan inilah, menurut toni, mengundang aneka penyakit udang. Hutan bakau yang selama ini dikenal bisa menjadi filter alami bagi udang, tak lagi berperan karena memang sudah ditebang habis. Berbagai kelemahan inilah yang perlu diperbaiki petambak. Selama hal itu tidak dibenahi, sangat sulit petambak udang di Pantura Jawa bisa bangkit kembali. Sampai kapan kondisi ideal bagi kegiatan budi daya itu pulih? Semua bergantung pada keseriusan para petani tambak untuk mau berubah. Jadi, perubahan ke arah yang lebih baik tidak bisa hanya dilakukan petambak semata. Lebih dari itu, yang sangat berperan adalah pembuang limbah, baik yang dibuang rumah tangga maupun industri. Selama budaya pengelolaan limbah itu masih seperti ini, tanpa melalui penanganan lebih dulu tetapi dibuang begitu saja ke sungai, tidak banyak yang bisa diharapkan. Begitu juga dengan pemerintah daerah. Sudah seharusnya mereka membuat peraturan guna memantau dan mengawasi industri-industri yang membuang limbahnya ke sungai. Sanksi hukum yang tegas dan adil perlu dikenakan bagi mereka yang terbukti lalai dalam mengurus limbahnya. Begitu juga dengan para petambaknya. Langkah petambak Thailand yang mendesain saluran air dan drainase secara terpisah layak ditiru. Melalui kerja sama semua stakeholder itu, niscaya kejayaan tambak di Indonesia kembali bangkit lagi. Rumput Laut Sembari menunggu tambak tersebut sehat kembali, alangkah baiknya kalau kita terus mengupayakan langkah strategis yang bisa menghasilkan keuntungan. "Alternatif usaha budi daya yang menarik untuk dicoba adalah dengan membudidayakan rumput laut,"

Apalagi menanam rumput laut jauh lebih mudah dan murah daripada menanam padi. Betapa tidak, rumput laut tidak membutuhkan pupuk serta pembasmi hama dan penyakit. Bibitnya tinggal ditebar di tambak dan hanya dalam tempo 45 hari sejak rumput laut ditanam, petambak sudah memanennya. Soal pemasarannya tidak perlu khawatir. Berapa pun jumlah rumput laut akan dibeli sebuah perusahaan pembuat agar-agar berbahan baku. Syaratnya, rumput laut dimaksud harus bermutu tinggi. Karena itu, petambak juga harus disiplin untuk tidak memanen rumput laut pada usia muda (sebelum 45 hari) walaupun mendapat tawaran harga yang menggiurkan dari pengumpul. Kalau hal ini dilanggar, bisa jadi, pengalaman buruk bagi petani tambak, petambak beramai-beramai menjual rumput laut yang masih muda. Bahkan, ada yang nekad menjualnya pada umur 30 hari atau bahkan ada yang cuma berumur 25 hari. Hal itu dilakukan karena ia mendapat harga yang sama (antara rumput laut muda dan cukup umur) dari pengumpul.

Sabtu, 03 November 2007

Tambak mirik (ikan+udang)

ipoel...... bangunnnnn.!!!!!!!!

“Jadi ikut papa ke tambak ga?” tanya Nyokap."

Aku jawab seenaknya tanpa sadar, dengan berjalan penuh pusing aku menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk sholat subuh. Kudengar Ayah lagi manasin mesin motor untuk menuju perjalanan menuju ke tambak jadi tujuan kita adalah ke tambak milik ayah di bangil

Setelah sholat subuh, langsung kusambar tas yang sudah ku siapkan untuk keperluan mirik tambak, oh ya… mirik tambak adalah istilah orang di tempatku tersebut untuk acara panen tambak ikan dan udang. Sejuknya udara pagi hari, kira-kira 30 menit perjalanan menuju tambak ayahku itu di sana juga telah menunggu om dan kakakku juga para sepupu ikutan acara ini.

Air tambak pun sudah surut kini tinggal nyebur untuk menangkapi ikan dan udang yang sudah pasrah menunggu nasib, lalu dengan cepat aku buka tas yang ku bawa dari rumah tadi untuk berganti pakaian, langsung ikutan nyebut nangkapin ikan yang udah pasrah . om dan sepupuku juga ikut mereka yang paling wajib turun/ nyebur nangkap ikan sesekali di selingi canda tawa karena pasti ada yang salah tamkap. contohnya om ku dikira udang ternyata ular tambak yang di tangkap langsung di lempar jauh-jauh ha ha ha,,,

Hampir 3 jam acara ini berlangsung, saat yang ditunggu-tunggu yaitu brunch (makan pagi digabung dengan makan siang) di pematang tambak, hmmm… apalagi ibuku telah nyiapin nasi liwet/uduk dengan sambal kacang, lauk pun banyak mulai ayam goreng, telur, ikan bandeng, ikan asin dan serundeng. hmm… saatnya balas dendam deh, yang mulai pagi sampai siang belum makan rasanya lapar bangeettt.

ehh ternyata, aku sudah makan masakan itu tak terhitung berapa kali, tapi kali ini terasa begitu nikmat, ada nuansa yang tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata saat maem di tambak..

Setelah acara usai, saatnya membantu ayah untuk menghitung dan memisahkan ikan dan udang, Alhamdulillah

hasil kali ini cukup bagus, beberapa kuintal ikan bandeng dan beberapa kuintal udang windu.

Satisfied likely sees result gotten is this, dan yang membanggakan lagi udang windu dan bandeng yang biasanya dipelihara di air payau, ayahku berhasil membudidayakannya ikan dan udang yang dibudidayakan di tambak. Dan berapa lahan yang pinggiran pantai,


lahan hutan bakau yang di rusak untuk kepentingan tambak ini, untuk membudidayakannya, kerja keras bokap dengan trik-trik temuannya sendiri agar udang dan bandeng ga kalah dengan yang dibudidayakan di tambak yang bagus (cara budidayanya Insyaallah akan saya tulis di blog ini kalau ga malas), dan hal inilah yang membuat aku bangga pada beliau.

Sebagian orang kadang malu atau bahkan menghapus jejak asal-usul keluarganya, tapi aku tidak, aku bangga disebut sebagai ANAK PETANI.