Rabu, 03 September 2008
Manfaat Ikan Teri Di Tambak
Kamis, 08 Mei 2008
Ikan Pemakan Udang
Selasa, 06 Mei 2008
Kepiting Bakau
Senin, 05 Mei 2008
Hasil Tambak
perayang di pasang pada waktu sore hari seperti pada gambar di atas dan di beri lampu ublek atau lentera yang terbuat dari api kecil yang di taruh di atasnya perayang untuk menerangi pada malam hari. ke esokan harinya para petani tambak mengambil ikan+udang yang terperangkap di dalamnya,
Minggu, 20 April 2008
Pakan Ikan Tambak
Minggu, 13 April 2008
Tambak JEBOL
Didaerah pesisir pantai Pasuruan-Bangil hektaran tambak jebol di akibatkan oleh besarnya air pasang dari laut. Ratusan petambak gagal panen hanya dalam semalam, kerugian dicapai jutaan rupiah semua dirasakan para petambak, tambak yang mau panen ikannya keluar ikut banjir. kata Toni penambak di daerah Bangil, banjir yang terjadi saat ini yang paling besar, karena di sebabkan terjadinya hujan lebat mengakibatkan banjir dan ditambah dengan air pasang dari laut. semua tambak yang berada di Raci Bangil yang dekat dengan laut tenggelam. Para petambak hanya bisa mengeluh saat tambaknya tenggelam oleh air pasang, disampaing modal untuk membeli bitit ikan + udang tidak murah yang di sebut (nener) dan penghasilan yang di tunggu - tunggu dalam 3 bulan lenyap semalam.
Jumat, 11 April 2008
Pohon Bakau
Kamis, 10 April 2008
Ikan udang Mati
Senin, 18 Februari 2008
TAMBAK UNTUK BUDI DAYA RUMPUT LAUT

Apalagi menanam rumput laut jauh lebih mudah dan murah daripada menanam padi. Betapa tidak, rumput laut tidak membutuhkan pupuk serta pembasmi hama dan penyakit. Bibitnya tinggal ditebar di tambak dan hanya dalam tempo 45 hari sejak rumput laut ditanam, petambak sudah memanennya. Soal pemasarannya tidak perlu khawatir. Berapa pun jumlah rumput laut akan dibeli sebuah perusahaan pembuat agar-agar berbahan baku. Syaratnya, rumput laut dimaksud harus bermutu tinggi. Karena itu, petambak juga harus disiplin untuk tidak memanen rumput laut pada usia muda (sebelum 45 hari) walaupun mendapat tawaran harga yang menggiurkan dari pengumpul. Kalau hal ini dilanggar, bisa jadi, pengalaman buruk bagi petani tambak, petambak beramai-beramai menjual rumput laut yang masih muda. Bahkan, ada yang nekad menjualnya pada umur 30 hari atau bahkan ada yang cuma berumur 25 hari. Hal itu dilakukan karena ia mendapat harga yang sama (antara rumput laut muda dan cukup umur) dari pengumpul.
Sabtu, 03 November 2007
Tambak mirik (ikan+udang)
“Jadi ikut papa ke tambak ga?” tanya Nyokap."
Aku jawab seenaknya tanpa sadar, dengan berjalan penuh pusing aku menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk sholat subuh. Kudengar Ayah lagi manasin mesin motor untuk menuju perjalanan menuju ke tambak jadi tujuan kita adalah ke tambak milik ayah di bangil
Setelah sholat subuh, langsung kusambar tas yang sudah ku siapkan untuk keperluan mirik tambak, oh ya… mirik tambak adalah istilah orang di tempatku tersebut untuk acara panen tambak ikan dan udang. Sejuknya udara pagi hari, kira-kira 30 menit perjalanan menuju tambak ayahku itu di sana juga telah menunggu om dan kakakku juga para sepupu ikutan acara ini.
Air tambak pun sudah surut kini tinggal nyebur untuk menangkapi ikan dan udang yang sudah pasrah menunggu nasib, lalu dengan cepat aku buka tas yang ku bawa dari rumah tadi untuk berganti pakaian, langsung ikutan nyebut nangkapin ikan yang udah pasrah . om dan sepupuku juga ikut mereka yang paling wajib turun/ nyebur nangkap ikan sesekali di selingi canda tawa karena pasti ada yang salah tamkap. contohnya om ku dikira udang ternyata ular tambak yang di tangkap langsung di lempar jauh-jauh ha ha ha,,,
Hampir 3 jam acara ini berlangsung, saat yang ditunggu-tunggu yaitu brunch (makan pagi digabung dengan makan siang) di pematang tambak, hmmm… apalagi ibuku telah nyiapin nasi liwet/uduk dengan sambal kacang, lauk pun banyak mulai ayam goreng, telur, ikan bandeng, ikan asin dan serundeng. hmm… saatnya balas dendam deh, yang mulai pagi sampai siang belum makan rasanya lapar bangeettt.
ehh ternyata, aku sudah makan masakan itu tak terhitung berapa kali, tapi kali ini terasa begitu nikmat, ada nuansa yang tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata saat maem di tambak..
Setelah acara usai, saatnya membantu ayah untuk menghitung dan memisahkan ikan dan udang, Alhamdulillah
hasil kali ini cukup bagus, beberapa kuintal ikan bandeng dan beberapa kuintal udang windu.
Satisfied likely sees result gotten is this, dan yang membanggakan lagi udang windu dan bandeng yang biasanya dipelihara di air payau, ayahku berhasil membudidayakannya ikan dan udang yang dibudidayakan di tambak. Dan berapa lahan yang pinggiran pantai,
lahan hutan bakau yang di rusak untuk kepentingan tambak ini, untuk membudidayakannya, kerja keras bokap dengan trik-trik temuannya sendiri agar udang dan bandeng ga kalah dengan yang dibudidayakan di tambak yang bagus (cara budidayanya Insyaallah akan saya tulis di blog ini kalau ga malas), dan hal inilah yang membuat aku bangga pada beliau.
Sebagian orang kadang malu atau bahkan menghapus jejak asal-usul keluarganya, tapi aku tidak, aku bangga disebut sebagai ANAK PETANI.