Selasa, 16 Desember 2008

Dampak Luapan Lumpur Lapindo Terhadap Tambak

Lumpur panas mulai cemari tambak

Korban luapan lumpur panas bercampur gas, bukan hanya melanda empat Desa di sekitar lokasi pengeboran Banjarpanji 1, Desa Renokenongo, Porong, namun beberapa Desa yang letaknya jauh dari lokasi kejadian juga mulai menjadi korban.

Informasi yang dihimpun, Kamis (22/6), menyebutkan, banyak petani tambak dan sawah di Desa Gempolsari dan Penatar Sewu, Tanggulangin mulai menggeluh, setelah lahan mereka mulai tercemari luberan air lumpur berbau menyengat itu. Warga Dua Desa itu nyaris bentrok, setelah luberan lumpur mulai mencemari lokasi tambak dan persawahan mereka.

Warga Penatar Sewu merasa dirugikan, karena banyak ikan dan udang ditambak warga mati. Hal itu, terjadi, karena air yang berasal dari saluran sungai Gempolsari sudah tercemari luberan air lumpur berbau gas ke tambak mereka.

Mereka meminta agar dam di Gempolsari ditutup sebab, aliran sungai saluran yang berasal dari Renokenonggo dan Kedungbendo sudah mencemari sungai Gempolsari. "Sungai itu sudah tercemar. Kalau tidak dibendung, jelas aliran air lumpur berbau menyengat akan masuk sungai dan masuk ketambak," kata Wibowo, salah seorang warga Penatar Sewu.

Hal senada juga disampaikan Kades Penatar Sewu, Bambang. Menurut dia, dam di Gempolsari seharusnya tetap ditutup, agar aliran luberan lumpur tidak mengalir ke wilayah tambak warga penatar sewu dan desa lainnya. Sementara itu, Kades Plumbon, Porong, Bastomi juga mengaku lahan tambak udang milik warganya mulai tercemar luberan lumpur, sehingga banyak udang di wilayah itu sudah mati, karena air yang masuk tidak lagi steril. "Kami khawatir tahun ini, banyak petani tambak yang bangkrut, karena gagal panen. Sebab luberan air dari rembesan lumpur sudah masuk ke sungai di wilayahnya, dan masuk ke tambak warga," katanya.

This information from here

Kamis, 27 November 2008

Sanskrit Translation

Are you a historian, and you need to translate the language sangsekerta into your language. Now you do not need to worry again. Because there are many web service that provides translate. To translate the language sangsekerta into your language.

Sanskrit translation is a reliable translator, because you can translate the ancient Sanskrit language into your language. Similarly, the language can be translated in the ancient Sanskrit language.

In addition to the Sanskrit translation, you can also find a lot of translation, because the Sanskrit translation is only one of the services in this web. For more details, please click here.

Selasa, 25 November 2008

Kelola Perikanan Yang Berkualitas

SRAGEN- Ikan nila sebagai produk perikanan unggulan Sragen mampu memboyong Penghargaan Adibhakti Mina Bahari dari Menteri Perikanan dan Kelautan RI ke pangkuan Bumi Sukowati. Sragen yang menjadi kampiun di tingkat provinsi Jawa Tengah ini bertarung melawan lima provinsi terbaik di Indonesia, dan berhasil menorehkan prestasi sebagai juara Harapan I tingkat nasional. Demikian dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen Ir. Sri Hardiarti Poerwo Koesoemo, dalam acara pembinaan jajaran PNS di Balai Benih Ikan Sragen, Sabtu (2/2). Pembinaan oleh Bupati Sragen H Untung Wiyono itu diikuti oleh 100 PNS Disnakan yang bertugas di seluruh Kabupaten Sragen. Selanjutnya Sri Hardiati mengatakan, Sragen ingin menjadi kabupaten terdepan dalam invovasi di bidang peternakan dan perikanan. Maka dari itu, jajarannya harus menyatukan langkah, visi, dan misi, agar keinginan ini dapat segera terwujud.

Bupati Sragen H Untung Wiyono antara lain menyampaikan, jajaran PNS Sragen harus cerdas mengelola bidang kerja yang menjadi tugas pokok dan fungsinya, agar menghasilkan nilai tambah. Tambahan penghasilan yang diperoleh dari penggunaan teknologi tepat guna tersebut akan membawa manfaat bagi masyarakat dan PNS itu sendiri. Pemkab bersedia membantu menfasilitasi keperluan PNS terkait pengembangan kinerja itu, selama ada kemauan untuk melakukannya dengan sungguh-sungguh dan dengan profesionalitas tinggi.

This informastion from here

Minggu, 09 November 2008

Udang di Air Tawar, Bisa!

Udang windu maupun vaname bisa hidup dalam kisaran kadar garam yang sangat lebar, antara 0,5 ppt sampai 45 ppt

Budidaya udang windu dan vaname sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan di tambak air payau. Dengan menerapkan sistem tradisional dan semiintensif, budidaya udang windu dan vaname juga bisa dilakukan pada tambak air tawar. Ketut Sugama, Kepala Pusat Riset Perikanan Budidaya-BRKP dalam makalahnya mengatakan, udang bisa hidup dalam kisaran kadar garam yang sangat lebar, antara 0,5 ppt sampai 45 ppt.
Tak sekadar bisa, budidaya udang di air tawar ini juga mempunyai keunggulan, terutama untuk mengurangi risiko udang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang banyak menginfeksi perairan air payau. “Salahsatu latarbelakangnya memang untuk mengurangi risiko penyakit,” ujar Achmad Sudradjat, peneliti dari Pusat Riset Perikanan Budidaya.
Dengan latarbelakang tersebut, tak mengherankan jika pengembangan budidaya udang di air tawar ini pun telah banyak dilakukan secara serius di luar negeri, seperti Thailand, Amerika dan beberapa negara di kawasan Amerika Latin dengan tingkat keberhasilan yang cukup memuaskan.
Sudradjat mengatakan, sebenarnya budidaya udang di air tawar dengan sistem tradisional juga sudah dilakukan oleh para pembudidaya di Lamongan, Lampung dan Polman-Sulbar. Pembudidaya biasanya memanfaatkan lahan persawahan dengan menggunakan pola tanam bersama bandeng dan padi. Hasilnya cukup menggiurkan. Dari sawah seluas 1 ha yang ditanami 10 ribu benur udang windu bisa menghasilkan 1,75 kuintal udang size 35, dengan lama pemeliharaan 90 hari. Hasil tersebut masih ditambah dengan 4 kuintal bandeng dan 7 kuintal padi.
Sayangnya, semua itu belum digarap secara lebih serius oleh pemerintah. Padahal prospek pengembangan budidaya udang air tawar ini cukup besar, terutama jika melihat luasnya potensi tambak-tambak air tawar yang berjarak 2-3 km dari bibir pantai dan belum termanfaatkan secara optimal. “Kami (pihak BRKP-red) sudah sejak lama mengusulkan hal tersebut ke Ditjen Perikanan Budidaya, tetapi sampai sekarang masih belum direspon. Walaupun hanya menggunakan pola tradisional, jika ini dikembangkan secara serius bisa menambah produksi udang nasional,” imbuh Sudradjat.

Adaptasi Benur, Kunci Utama
Meski demikian, membudidayakan udang di air tawar juga tak lepas dari kendala. Terutama dalam mengadaptasikan benur yang sudah terbiasa hidup di air yang salinitasnya tinggi (30 ppt) untuk terbiasa hidup di air tawar (salinitas 1-2 ppt). “Makanya masa adaptasi tersebut sangat menentukan. Biasanya para pembenih mengadaptasikan benur ukuran PL 12 dengan cara mengurangi salinitas 1 ppt/hari. Ukuran benur yang akan ditanam juga lebih besar, yaitu PL 30-40,” jelas Sudradjat.

This information from here

Kamis, 06 November 2008

Udang Kipas



Udang kipas, itu sebutan para masyarakat pesisir pantai. bagi masyarakat pesisir pantai tidak heran lagi dengan udang kipas seperti ini. selain enak dimakan udang ini konon katanya bisa menyembuhkan penyakit yang tidak berhenti-henti buang air kecil. udang ini hidup di air asin, pesisir pantai dan di tambak-tambak yang perairannya air asin, panjang udang kipas ini sekitar 15cm sampai 20cm. sayangnya udang seperti ini tidak laku di pasaran ikan, selain peminatnya sedikit udang ini tidak banyak dagingnya untuk dikonsumsi, dan di anggap aneh bagi yang belum sama sekali melihat / mengkonsumsinya,

Selasa, 28 Oktober 2008

IKAN MUJAIR


SEJARAH SINGKAT

Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm.

MANFAAT

Sebagai sumber penyediaan protein hewani.

this information from here

Jumat, 24 Oktober 2008

IKAN BELUT


SEJARAH SINGKAT
Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dan asin dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur/tambak dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor.

Manfaat dari budidaya belut adalah:
1) Sebagai penyediaan sumber protein hewani.
2) Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
3) Sebagai obat penambah darah.

this information from here

Senin, 20 Oktober 2008

Tambak Ikan Kekeringan


Bangkalan - Kekeringan di Kabupaten Bangkalan, Madura, khususnya di Kecamatan Socah membuat gelisah para pemilik tambak ikan. Sebab, sejak sebulan terakhir tak dapat beraktivitas seperti biasanya.

Mereka pun beralih profesi sebagai kuli bangunan dan memanfaatkan sisa-sisa ikan yang terendam di dalam lumpur. Maklum, lahan tambak mereka mengalami kekeringan, sehingga tidak bisa memelihara ikan. Para petani tambak ikan hanya menunggu air laut pasang.

Salah seorang pemilik tambah, Mat Solikin (45) warga Kampung Pedeng, Kecamatan Socah Bangkalan, mengatakan musim kemarau yang tergolong panjang berimbas pada petani ikan. Mayoritas, para petani tambak kini tak lagi memelihara ikan seperti semula.

"Para petani tambak ikan, masih menunggu air laut pasang. Itupun kalau airnya nanti memadai, baru bisa beraktivitas kembali," kata Solikin kepada wartawan di area tambak ikan Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Senin (4/8/2008).

Dia mengaku sebulan ini tidak beraktivitas dan terpaksa membiarkan lahan tambaknya kering. Bahkan, sisa ikan yang ada di dalam tambaknya, juga dipanen beramai-ramai oleh warga sekitar. "Kalau air laut sudah pasang, baru akan kembali di isi ikan, Mas!," ujarnya.

Dengan kondisi kekeringan, para petani tambak ikan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain mengalami kerugian besar juga untuk modal menebar kembali benih ikan sudah habis.

"Pada musim kemarau seperti ini, petani tambak ikan benar-benar susah," keluhnya.

Hal serupa juga dikatakan Hasan (50) warga Desa/Kecamatan Socah. Dia mengatakan, sejak datangnya musim kemarau, dirinya tidak lagi fokus mengurus tambak. Sebaliknya, dia banting setir dan beralih profesi menjadi kuli bangunan, itupun masih jarang mendapat garapan.

"Kalau konsentrasi ketambak yang sudah kering, saya mau makan apa, ya cari pekerjaan lain," ungkap Hasan pada wartawan di rumahnya Desa/Kecamatan Socah, Bangkalan.

Sementara anggota DPRD Bangkalan, Sofyan Rasyidi, mengatakan, para petani tambak ikan yang dilanda kekeringan harus mendapat solusi cerdas. Jika tidak maka akan ada persoalan yang lebih besar.

this information from here

Kamis, 16 Oktober 2008

Pertambakan Udang di Indonesia

Kecenderungan kini di Indonesia, pertambakan udang dijalankan dalam bentuk Inti-Plasma. Ada beberapa pertambakan udang skala besar yang dijalankan dalam bentuk Inti Plasma, yakni di Banggai, Aceh Timur, dan pesisir timur Sumatera (Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan) dengan luas beberapa ribu hektar.

Hubungan antara petani Plasma dan perusahaan, sebagaimana yang juga terjadi di negara-negara produsen udang lainnya di Asia dan Amerika Latin seringkali diliputi konflik. Secara mendasar, permasalahan yang muncul sebagaimana dikeluhkan oleh petani Plasma berkisar pada 2 hal yakni mengenai posisi petani Plasma dalam hubungan kemiteraan dan mengenai perjanjian kredit yang tidak. Proses perjanjian kredit, prosedural kredit, penguasaan atas petak tambak sepenuhnya dalam pengaturan perusahaan. Sekilas bahwa permasalahan tersebut merupakan sebuah kesalahan manajemen yang diterapkan perusahaan namun kenyataannya secara konseptual telah cacat.

Pada pertambakan skala besar, tercipta suatu ketergantungan dari plasma kepada perusahaan. Kondisi ini menciptakan posisi perusahaan sangat kuat untuk mengendalikan petani plasma dalam berbagai aspek. Kontrol perusahaan yang sangat ketat dan berlebihan dalam kehidupan pribadi dan sosial petani Plasma telah menempatkan plasma tidak sebagai mitra namun lebih sebagai buruh.

This information from here

Jumat, 12 September 2008

Tips Memancing Ikan di Tambak

Memancing adalah pekerjaan Hobby seseorang saja, jadi bagi yang suka mancing ikan entah dilautatau pun disungai tidak jauh beda caranya, cobain deh yang sering mancing dilaut terus mancing di tambak gak bakalan dapat ikan banyak meski tambak yang dipancingi banyak ikannya kalau teorinya yang di pakek mancing dilaut soalnya ikan yang berada di tambak tidak banyak jalan - jalan seperti ikan di laut,

Jadi tips mancing di tambak, penasaran kan??? yup gak pakek lama ulas semua,, koreksi dari mata kail pancing yang di pakek harus lebih kecil dari pada kail yang di pakek untuk mancing dilaut itu yang pertama, yang kedua pakan ikan yang biasa pakek udang juga bisa, tapi lebih cepat pakanmua pakek cacing, ngak tau karna apa mungkin dari sononya, yang ketiga setelah pancaing dimakan oleh ikan jangan terlalu di angkat, di biarkan dahulu dibawa kesan kesini sama ikan setelah itu baru di angkat dengan tarikan pelan alhasil pancing sudah menggaet di ikan baru tarik dengan cepat mungkin,
Selamat Mencoba!!!

Rabu, 03 September 2008

Manfaat Ikan Teri Di Tambak

Ikan teri hudup di air asin seperti di laut, di pertambakan, muara laut, teri memakan udang atau hewan air yang masih kecil. selebihnya teri yang hidup di tambak, ikan teri menjaga ekosistem air yang diam di tambak. tidak hanya itu teri sangat bagus di konsumsi oleh manusia selain rasanya enak. teri juga mencegah timbulnya osteoporosis bagi yang mengkonsumsinya. nah masih menyepelekan ikan teri? teri hidup di tambak bukan petaninya yang memasang bibit teri melaikan ikan itu sendiri yang masuk dari laut ketambak waktu air pasang masuk ketambak. dulu di tambak bokap teri tidak di ambil karena masih banyak ikan - ikan yang lain seperti mujaer, bandeng, udang. tapi sekarang teri banyak di jual di pasar pasar.


Kamis, 08 Mei 2008

Ikan Pemakan Udang

(Bloso) sebutan para petani tambak, ikan bloso ini hidup di tambak dan di muara-muara laut, panjangnya sekitar 15-20 cm warnanya kuning ke emasan, bloso bisa hidup di air asin maupun di air tawar, ikan bloso sebetulnya hama bagi para petani dikarenakan ikan ini memakan atau memangsa udang-udang kecil atau dewasa yang hidup di tambak termasuk udang windu. udang yang pergerakannya lemah didalam air akan terus diburu oleh ikan seperti ini. bloso bisa memakan udang windu 3 kali dalam sehari udang kecil ataupun udang dewasa. bayangkan setiap hari seperti itu apa tidak habis udang yang di budidaya para petambak. ikan ini bisa masuk ketambak dengan mudah tampa disadari oleh petani, jadi cara menanggulangi supaya ikan ini tidak masuk kedalam tambak maka setiap kali air pasang yang dari laut masuk harus disaring dengan jaring dengan begitu sampah dari laut atau ikan yang dari laut tidak akan masuk kedalam tambak, dengan begitu hama udang berkurang.

Selasa, 06 Mei 2008

Kepiting Bakau

Sebelum banyak berdirinya perusahaan /pabrik-pabrik di pasuruan dan sebelum tercemarnya air laut dengan limbah pabrik kuran lebih pada tahun 1996, waktu aku masih kecil sangat mudah mencari kepiting bakau di pertambakan petani pada malam hari, hanya bermodal senter untuk menerangi gelapnya jalan di tambak dan semacam jaring untuk menangkap kepiting, kepiting ini tidak hanya hidup di hutan bakau tapi juga bisa hidup di tambak-tambak para petani. para petani pun sering mengelilingi tambaknya pada malam hari untuk mencari kepiting ini karena harganya lumayan mahal dan mengurangi kerusakan pada tanggul tambak, kepiting ini mencari makan atau mangsanya saat malam hari tibam, kepiting ini makanan atau mangsanya apa saja yang hidup di tambak kecuali hewan yang berkulit keras. sampai-sampai ular pun jadi santapan kalau tidak hati-hati mecari mangsa. kepiting ini bisa hidup di air dan didarat tapi tetep ekosistemnya di air jadi kalau lama di darat kepiting ini akan mati juga. kepiting ini manfaatnya sebagai simbol para petani untuk mengetahui udang windu yang di dudidayanya mati atau tidak sebab kepiting ini sangat sensitif terhadap air yang berkualitas buruk, jadi jika ada petani yang menemukan kepiting yang terdampar di tanggul tambak atau mati lebih dari tiga kepiting tidak diragukan lagi udang - udang yang dibudidayakan di tambak sudah mati semua dan tidak ada sisa satu pun yang hidup sama sekali. sekarang pun sangat sulit mencari kepiting ini di tambak-tambak dikarenakan air dari laut semakin hari semakin kualitasnya buruk. para petani tambak pun pada situasi dan kondisi saat ini banyak yang gigit jari dikarena hasil panennya hampir setiap kali gagal seharusnya pemerintah lebih tegas menanggulangi pencemaran limbah yang di buang kelaut dari pabrik - pabrik yang tidak bertanggung jawab. apalagi dengan terjadinya lumpur lapindo yang di buang ke sungai porong para petani tambak di Bangil tidak bisa berbuat banyak untuk menaggulangi kadaan seperti ini.

Senin, 05 Mei 2008

Hasil Tambak

Hasil tambak bukan dari ikan bandeng sama udang windu saja. tetapi masih banyak ikan-ikan / udang-udang yang lainnya yang petani tambak tidak repot menaruh bibit di tambaknya. contohnya udang (Weros) itu sebutan orang petani tambak, sebetulnya masih banyak ikan - ikan dan udang-udang kecil lainnya, udang atau ikan yang masuk ke tambak dari laut pada saat waktu air pasang yang masuk ke pertambakan petani. dari situlah udang - udang bisa besar di tambak. alhasil 2 bulan berikutnya para petani bisa mengambilnya yaitu dengan alat atau semacam perangkap yang terbuat dari bambu dan di bentuk seperti sangkar burung, itu disebut (perayang), dan tingginya kurang lebih 1 meter atau lebih.


(Perayang) mempunyai satu pintu masuk dan tidak ada pintu keluar, dengan begitu udan-udang / ikan-ikan yang masuk tidak bisa keluar kembali. aneh ya,,, tapi faktanya ada??? coba kita pikir dengan logika kenapa ikan+udang tertarik masuk ke perayang padahal cuma bambu dan tidak diberi pakan di dalamnya.. saya juga masih bingun kepikiran.???
perayang di pasang pada waktu sore hari seperti pada gambar di atas dan di beri lampu ublek atau lentera yang terbuat dari api kecil yang di taruh di atasnya perayang untuk menerangi pada malam hari. ke esokan harinya para petani tambak mengambil ikan+udang yang terperangkap di dalamnya,
hasilnyapun lumayan para petani rata-rata bisa mendapat 3 kilo gram udang weros, perkilonya 15 ribu di jual di pengepul pengepul pembeli udang, dalam waktu 1 bulan para petani bisa menikmatin hasil itu. jadi kesipmpulannya udang + ikan tertarik masuk ke perayang di karenakan pada malam hari ikan + udang keluyuran cari makan, ikan + udang suka mencari makan di tempat yang terang karena bisa menangkap makanannya dengan mudah. jadi tidak salah para petani mengasih lampu diatas perayang itu, udang + ikan pun masuk dikarenakan udang+ikan bisa melihat makanan makanannya terlihat jelas.


Minggu, 20 April 2008

Pakan Ikan Tambak

Pakan ikan - ikan di tambak sebetulnya sangat mudah di dapat dan di cari. budidaya ikan di tambak tidak perlu repot beli pakan ikan contohnya (por pakan ikan) yang buatan pabrik atau sejenisnya, pakan ikan yang sejenis por itu sesungguhnya malah membuat air tambak bertambah keruh dan kualitas airnya tidak bagus, semakin lama airnya tidak di ganti bisa membuat ikan mati. Jadi pakan yang baik adalah rumput yang tumbuh di tanggul - tanggul tambak itu sendiri atau tumbuhan rumput yang tumbuh di air tambak itu sendiri. Tambak yang di tumbuhin rumput air tidak usah memberi pakan lagi bagi ikannya karena dengan rumput itu sendiri ikan sudah bisa makan dan bagus manfaatnya di tambah dengan air tambaknya juga tetap terjaga kualitasnya. tambak yang tidak di tumbuhin rumput air bisa mengambil dari rumput yang tumbuh di tanggul-tanggul tambak, caranya tinggal memotong rumput-rumput yang tumbuh di tanggul-tanggul tambak setelah banyak di ikat dengan tali supaya rapi lalu di buang ketambak, rumput yang membusuk di air itu menjadi santapan ikan-ikan dan udang. alhasil budidaya tambaknya bisa memper cepet panen. selamat mencoba???

Minggu, 13 April 2008

Tambak JEBOL

Terjadinya air pasang dari laut hektaran tambak jebol sabtu 20 Maret 2008
Didaerah pesisir pantai Pasuruan-Bangil hektaran tambak jebol di akibatkan oleh besarnya air pasang dari laut. Ratusan petambak gagal panen hanya dalam semalam, kerugian dicapai jutaan rupiah semua dirasakan para petambak, tambak yang mau panen ikannya keluar ikut banjir. kata Toni penambak di daerah Bangil, banjir yang terjadi saat ini yang paling besar, karena di sebabkan terjadinya hujan lebat mengakibatkan banjir dan ditambah dengan air pasang dari laut. semua tambak yang berada di Raci Bangil yang dekat dengan laut tenggelam. Para petambak hanya bisa mengeluh saat tambaknya tenggelam oleh air pasang, disampaing modal untuk membeli bitit ikan + udang tidak murah yang di sebut (nener) dan penghasilan yang di tunggu - tunggu dalam 3 bulan lenyap semalam.

Jumat, 11 April 2008

Pohon Bakau

Pohon bakau sesungguhnya sangat penting yang tumbuh di tambak atau di tanggul - tanggul tambak, fungsinya pohon bakau untuk memperkuat tanggul-tanggul tambak bila terjadi banjir, tambak yang jebol pada saat air pasang dari laut datang kebanyakan tanggul tambaknya tidak ada pepohonan sama sekali, akar pohon bakau yang serabut bisa memperkuat tanggul dan memper hambat kebocoran yang ditimbulkan oleh kepiting. Kebocoran tambak yang disebabkan oleh kepiting yang hidup di tanggul-tanggul tambak mempercepat terjadinya jebol bila banjir. Jangan berfikir dengan tanggul besarkan dan tinggi maka tambak terbebas dari jebol pada saat air pasang dari laut.

Kamis, 10 April 2008

Ikan udang Mati

Di daerah pertambakan di pesisir pasuruan dan Bangil lagi-lagi di kejut kan oleh penyakit ikan dan udang. Rata-rata petambak di daerah ini gagal panen hasil budidayanya, di samping cuaca memburuk di saat ini sering terjadi banjir, terjadinya banjir akibat dari hujan yang lebat mengalir kesungai sesampai di muara laut berhenti karena di hadang air pasang dari laut, akibatnya terjadilah banjir. Parapetambak tidak bisa berbuat banyak dengan kadaan seperti ini mereka harus pasrah mengikuti kehendak alam, air yang keruh penuh limbah pabrik dan limba rumah tangga itu masuk kedalam tambak membuat ikan + udang mati disebabkan oleh air yang tidak berkualitas baik.

Senin, 18 Februari 2008

TAMBAK UNTUK BUDI DAYA RUMPUT LAUT

Haktaran tambak yang luas sudah lama di terlantarkan oleh pemiliknya. Beberapa petak sengaja dibiarkan oleh pemiliknya. Ada yang sudah mengering, ada pula yang masih tergenang air payau seadanya. tambak-tambak itu memang tampak menganggur alias tidak difungsikan lagi. "Kami sudah tak kuat lagi. Modal usaha kami sudah ludes. Setiap kami membudidayakan udang, selalu gagal panen," Orang tua ku, petambak di Desa Bangil, Pasuruan. selalu gagal panen Karena itu, dari pada merugi terus maka kini ia tak mau untuk membudidayakan udang di tambaknya. Hal serupa juga dialami petambak-petambak lainnya. Tiga tahun lalu, ketika orang tua ku mulai membuka usaha tambaknya itu, secercah harapan menghampirinya. Bukan apa-apa pada setiap panen udang windu ia selalu untung besar. Kesuksesan ini lalu diikuti petambak lainnya. Jadilah, lahan /alas bakau yang nganggur tidak ada pemiliknya disulap menjadi tambak. Bukan hanya itu saja, pohon mangrove pun sering ditebang dikonversi menjadi lahan tambak. Pantai yang tadinya rimbun dan subur oleh lebatnya pohon bakau dll berubah menjadi gundul.

Udang, kepiting, dan aneka jenis ikan yang hidup di sela-sela akar mangrove juga menghilang. "Dulu ketika hutan bakau masih tumbuh, saya mudah mencari kepiting dan udang. Kini, sudah sangat sulit," Tanpa disadari dari sinilah malapetaka bermula. Udang windu yang tadinya menguntungkan petambak tiba-tiba terserang penyakit mematikan. Para petani tambak yang mau panen terpaksa gigit jari. Hanya dalam sekejap, udang yang sakit itu menjadi santapan ikan-ikan lainnya. Begitu seterusnya, sampai akhirnya, tak ada lagi udang yang tersisa di tambak. setelah di usut usut, aneka penyakit itu berasal dari pengelolaan lingkungan yang buruk. Artinya, air laut yang tadinya mengalir berkualitas baik berubah total menjadi buruk lantaran sudah tercemar berbagai limbah baik dari rumah tangga maupun industri. Selain itu, desain tambaknya juga tak ramah lingkungan. Artinya, antara saluran pemasukan dan pembuangan (drainase) air dibuat dalam satu pintu. Akibatnya, sisa-sisa pakan dan kotoran lainnya terus mengendap di dasar tambak dan tak bisa dibuang ke luar tambak. kondisi tambak yang seperti ini yang mudah terserang penyakit," seharusnya selalu membuat saluran pemasukan dan pembuangan yang berbeda seperti tambak di Thailand. Jadi, setiap tambak memiliki dua saluran air," ungkap cak toni. Hasilnya, produktivitas udang dari hasil budi daya tambak di Thailand jauh lebih tinggi ketimbang di Indonesia. Buruknya kondisi lingkungan dan desain tambak yang tak ramah lingkungan inilah, menurut toni, mengundang aneka penyakit udang. Hutan bakau yang selama ini dikenal bisa menjadi filter alami bagi udang, tak lagi berperan karena memang sudah ditebang habis. Berbagai kelemahan inilah yang perlu diperbaiki petambak. Selama hal itu tidak dibenahi, sangat sulit petambak udang di Pantura Jawa bisa bangkit kembali. Sampai kapan kondisi ideal bagi kegiatan budi daya itu pulih? Semua bergantung pada keseriusan para petani tambak untuk mau berubah. Jadi, perubahan ke arah yang lebih baik tidak bisa hanya dilakukan petambak semata. Lebih dari itu, yang sangat berperan adalah pembuang limbah, baik yang dibuang rumah tangga maupun industri. Selama budaya pengelolaan limbah itu masih seperti ini, tanpa melalui penanganan lebih dulu tetapi dibuang begitu saja ke sungai, tidak banyak yang bisa diharapkan. Begitu juga dengan pemerintah daerah. Sudah seharusnya mereka membuat peraturan guna memantau dan mengawasi industri-industri yang membuang limbahnya ke sungai. Sanksi hukum yang tegas dan adil perlu dikenakan bagi mereka yang terbukti lalai dalam mengurus limbahnya. Begitu juga dengan para petambaknya. Langkah petambak Thailand yang mendesain saluran air dan drainase secara terpisah layak ditiru. Melalui kerja sama semua stakeholder itu, niscaya kejayaan tambak di Indonesia kembali bangkit lagi. Rumput Laut Sembari menunggu tambak tersebut sehat kembali, alangkah baiknya kalau kita terus mengupayakan langkah strategis yang bisa menghasilkan keuntungan. "Alternatif usaha budi daya yang menarik untuk dicoba adalah dengan membudidayakan rumput laut,"

Apalagi menanam rumput laut jauh lebih mudah dan murah daripada menanam padi. Betapa tidak, rumput laut tidak membutuhkan pupuk serta pembasmi hama dan penyakit. Bibitnya tinggal ditebar di tambak dan hanya dalam tempo 45 hari sejak rumput laut ditanam, petambak sudah memanennya. Soal pemasarannya tidak perlu khawatir. Berapa pun jumlah rumput laut akan dibeli sebuah perusahaan pembuat agar-agar berbahan baku. Syaratnya, rumput laut dimaksud harus bermutu tinggi. Karena itu, petambak juga harus disiplin untuk tidak memanen rumput laut pada usia muda (sebelum 45 hari) walaupun mendapat tawaran harga yang menggiurkan dari pengumpul. Kalau hal ini dilanggar, bisa jadi, pengalaman buruk bagi petani tambak, petambak beramai-beramai menjual rumput laut yang masih muda. Bahkan, ada yang nekad menjualnya pada umur 30 hari atau bahkan ada yang cuma berumur 25 hari. Hal itu dilakukan karena ia mendapat harga yang sama (antara rumput laut muda dan cukup umur) dari pengumpul.